Wednesday, July 18, 2012

Tips Mengatakan Hal yang Sulit

"Tips Mengatakan Hal yang Sulit"

Tips Mengatakan Hal yang Sulit - Terkadang kita berada dalam posisi serbasalah, serbasulit. Misalnya, seorang sahabat minta rekomendasi positif padahal menurut kita dia kurang kompeten. Harus jujur dengan risiko menyinggung atau memilih berbohong? Tenang, ada jalan tengah untuk situasi-situasi seperti itu.

Kalau bisa, mungkin kita selalu ingin berkata yang baik tentang orang lain. Perkataan manis, baik, dan positif pasti membuat orang senang. Kita pun jadi ikut senang.

Tapi dalam hidup, pasti ada saja saat yang menyulitkan dan membuat serbasalah. Mengatakan hal-hal sulit., dalam arti berpotensi menyinggung, membuat sedih, atau membuat marah, tentu tidak mudah. Apalagi ke orang-orang terdekat yang sangat disayangi. Berikut beberapa contoh kasus yang sering teijadi dalam kehidupan sehari hari dan langkah yang dianjurkan sebagai solusi.

SITUASI: Teman meminta rekomendasi padahal dia kurang kompeten.

Sahabat menelepon dan mengatakan ingin melamar pekerjaan di kantor kita, yang memang sedang membuka lowongan. Rupanya si sahabat bukan sekadar memberi informasi, tapi sekaligus ingin meminta rekomendasi dari kita, sebagai orang yang sudah lebih dulu bekerja di sana. Sayang, menurut opini objektif kita, si sahabat kurang kompeten dan tidak cocok bekerja di kantor itu. Dalam situasi seperti ini, tidak ada pilihan selain berkata jujur. Karena dia sahabat, pasti ada sesuatu yang kita suka tentang dia. Mulailah dengan hal itu. Misalnya katakan: menurut kamu sangat bagus bekerja di dunia kreatif yang berhubungan dengan banyak orang. Posisi ini mengharuskan orang bekerja dalam disiplin tinggi. Mungkin kurang cocok dengan kamu, demikian saran Douglas Stone, salah satu pengarang buku berjudul DifBciilt Coveisations.

Pilihan lain, menurut Jeffrey Fox, penulis buku How to Become a Great Boss, adalah tetap menerima titipan CV dan surat lamaran, tapi tidak menjanjikan apa-apa. “Sampaikan pada si teman bahwa kita akan memberikan CV ini ke pihak terkait. Tapi, beritahu juga kalau banyak orang yang mengincar posisi ini,” saran Jeffrey.

SITUASI : Teman ingin meminjam mobil.

Dalam beberapa kasus, kita harus bersikap tegas dan berani melarang. Tcntu dengan tetap menggunakan bahasa yang sopan. Misalnya ada teman yang ingin meminjam mobil, sementara caranya mengemudi sangat mengkhawatirkan dan tidak tahu aturan. Jika memang tidak ingin meminjamkan mobil itu, sampaikan dengan tegas. Jangan dinegosiasikan. Kalau memang merasa sulit untuk berkata setegas itu, katakan saja bahwa mobil merupakan barang pribadi yang sangat berharga untuk kita. Karena itu, berat bagi kita melepas orang lain mengendarai mobil tersebut. Apa pun alasan yang dikemukakan, gunakan bahasa yang sopan. Tak perlu emosi atau memakai intonasi tinggi.

SITUASI: Diminta memberi pendapat (pujian lebih tepatnya) untuk sesuatu yang buruk.

Suatu hari sahabat yang terbiasa dengan rambut panjang tiba-tiba muncul dengan rambut yang sangat pendek dan tidak sesuai dengan bentuk wajahnya. Apa yang akan kita lakukan kalau dia bertanya pendapat tentang penampilan barunya? Sebaiknya jangan langsung mengatakan, “Aduh, kamu kok kelihatan jelek dengan potongan rambutmu yang bani!” Selain membuatnya kesal atau kemungkinan tersinggung, kejujuran bisa membuat persahabatan renggang. Cara yang tepat adalah bersikap positif. Kita bisa katakan: “Duli, kayaknya saya orang yang salah untuk dimintai pendapat karena saya lebih suka kamu dengan rambut yang panjang.” Artikel Tips Mengatakan Hal yang Sulit.

SITUASI: Jadi korban lelucon yang melecehkan.

Mendengar lawakan bernada tidak sopan yang ditujukan ke- pada kita bisa membuat hati emosi. Meski hanya lelucon, sah saja kalau kita merasa terganggu. Saat itu terjadi, yang perlu dilakukan pertama kali adalah menahan emosi. Tidak perlu marah atau kesal. Jangan juga menudingnya dengan berbagai tuduhan, misalnya rasis, bodoh, dan lain-lain. Tentang seberapa terus terang kita menegur orang itu sangat tergantung dengan tempat dan situasi. Kalau sedang berada di pesta teman, kita mungkin tidak ingin terlalu frontal agar tidak jadi pusat perhatian. “Kalau terjadi di kantor, Anda bisa mengeluarkan sedikit ancaman dengan mengatakan bahwa lelucon berbau rasis atau pelecehan bisa membuatnya dipecat ” demikian ujar Jeffrey. Atau, bicara saja secara langsung di hadapan orang itu
bahwa lawakannya sama sekali tidak lucu dan menyinggung. Katakan dengan berani sambil menatap ke matanya.

SITUASI: Mendapat pertanyaan tak terduga dari anak kecil.

Pernah disodori pertanyaan yang tidak terbayangkan sebelumnya dari si Kecil? Atau Anda memiliki keponakan yang masih kecil, tapi kritis? Berhati-hatilah dalam menjawab semua pertanyaan mereka. Jawaban jujur atau sesuai dengan buku belum tentu bisa menjawab rasa ingin tahu mereka. Cobalah gunakan padanan kata yang sesuai dengan usia dan daya tangkap mereka. Untuk membantu, gunakan alat bantu, seperti buku atau video.

SITUASI: Orang-orang mencela sahabat tercinta.

Sekelompok orang meledek dan mengeluh tentang sahabat. Apa yang bisa kita katakan untuk membuat mereka berhenti? Coba kalimat kalimat yang lebih positif. Misalnya: “Oh ya, dia begitu? Saya enggak ngerasa, tuh. Sebaliknya, menurut saya, dia baik.” Atau bisa juga kita bicara terus terang: “Saya itu temannya orang yang sedang kalian bicarakan. Jadi, membicarakan dia membuat saya merasa seperti mengkhianati.”

SITUASI: Bos meminta opini atas prestasi atau hasil karya anaknya.

Suatu hari Anda diajak oleh atasan Anda untuk melihat lukisan karya putrinya. Setelah melihat, Anda sudah bisa menilai kalau lukisannya sama sekali tidak bagus. Bagaimana kalau bos menanyakan pendapat Anda? Di dalam kasus seperti ini. Anda harus pintar mencari pilihan kata yang tepat untuk mengutarakan pendapat tanpa membuat atasan(atau siapa pun yang mempunyai hubungan dekat) tersinggung. Berikan kritikan yang halus seperti, “Putri Anda sangat berbakat, tetapi ia juga perlu mencoba hal lainnya ” Pilihlah kata yang tetap mengena tanpa harus menimbulkan konflik.

SITUASI: Saudara atau sahabat terlalu ikut campur.

Menyenangkan sekali jika sahabat atau saudara yang perhatian. Tapi, kalau setiap saat setiap waktu mencampuri urusan kita, tentu jadi mengganggu. Bagaimana cara menyampaikan bahwa kita tidak ingin mereka ikut campur? Mudah, kok. Ungkapkan saja: “Saya sangat menghargai perhatian yang diberikan. Saya juga tahu pasti kalau tujuan atau niat kamu pasti baik dan positif. Namun, bagaimana pun, saya perlu diberi kesempatan untuk melakukan kesalahan. Jadi, biarkan saya mengambil keputusan sesuai keyakinan sendiri ”

SITUASI: Teman lama mengajak bertemu.

Kenalan saat masih di bangku SMA tiba-tiba menelepon da mengajak untuk bertemu. Anda hampir tidak memiliki waktu untuk menemuinya karena banyak pekerjaan yang sulit ditinggalkan. Sebaiknya katakan apa adanya kepada si teman, katakan bahwa Anda benar-benar tidak bisa dan takut tidak dapat memenuhi janji. Sebagai altematif, sampaikan bahwa Anda akan meneleponnya saat waktunya sudah memungkinkan. Dengan begitu Anda tetap bisa saling bercerita dan bertukar kabar. Tapi, tepati, ya. «Jika memang ragu, lebih baik tidak beijanji apa-apa.

SITUASI: Menyampaikan berita duka.

Menyampaikan kabar sedih, seperti berita kematian, pemecatan, atau perceraian, tidak gampang. Bagaimana cara agar kesedihannya bisa ditekan? Semua orang berharap ada cara atau kata-kata yang bisa mengurangi rasa sedih itu. Tapi jujur saja, tidak ada kata-kata yang bisa mengurangi kesedihan akibat berita buruk. Jadi, jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah mengatakan sejujurnya, secara langsung, dan dengan simpatik. Kita bisa mengaw'ali dengan kalimat: “Ada sesuatu yang buruk yang harus saya sampaikan.

Sumber Tips Mengatakan Hal yang Sulit : Sekar

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes