Saturday, July 21, 2012

Yuk Berkebun Di Kota

"Yuk Berkebun Di Kota"

Yuk Berkebun Di Kota - Akar-akar kangkung itu ditariknya dengan bersemangat. Satu karung, sudah setengahnya terisi. Dengan topi pinjaman ayahnya, Hasbi, 4 tahun, bersemangat memanen kangkung di kebun yang dikelola komunitas Jakarta Berkebun di area Kemayoran. Hari itu Hasbi, ayahnya, juga puluhan orang lain; bergembira, tertawa lepas sambil memanen kangkung di lahan seluas 5.000 meter persegi itu.

Lahan di Springhills Kemayoran itu adalah lahan pinjaman untuk komunitas Jakarta Berkebun. Jika sebelumnya lahan itu menjadi tempat buangan puing bangunan, kini lahan itu subur ditumbuhi kangkung, bayam, jagung tomat dan bermacam sayuran lain. Di kebun itu, ada kehijauan yang ekologis, ada volume oksigen baru yang dilepas ke udara Jakarta, ada keceriaan para pekebun. Ada juga cinta.

"Saya senang, akhirnya untuk berkebun, saya tidak harus punya kebun sendiri," ujar Brilianto, salah satu anggota komunitas yang berawal dari Twitter ini. Lewat berkebun, ia dapat
melepas stres dengan beraktivitas dt alam terbuka. Menariknya, Brillianto tidak perlu pergi jauh ke luar kota atau memihki tanah sendiri untuk berkebun, ia dipinjami sepetak lahan untuk ditanaminya dengan bermacam sayuran

Dari Kicauan Sampai Ke Restoran

Berawal dari kicauan di Twitter. pada November 2010, dalam enam bulan sudah banyak gerakan nasional dengan nama Indonesia Berkebun di 12 kota. Akhir 2011, total 20 kota dan satu kampus, yaitu Universitas Indonesia di Depok ikut bergabung. Konsepnya adalah meminjam lahan di kota untuk dihijaukan sebelum nantinya lahan itu dibangun untuk keperluan lain.

Sebenarnya gerakan berkebun di kota atau urban farming ini sudah menjadi gerakan global. Warga kota di New York, San Francisco, Paris, Tokyo ataupun Sydney aktif melakukan inisiatif berkebun di kota. Dengan inovasi cara berkebun yang bermacam- macam, sekarang Yuk Berkebun Di Kota bisa mengambil tempat di lahan- lahan kosong, di halaman rumah, dinding bangunan bahkan balkon apartemen.

Jika berhasil, berkebun di kota ini akan membuat tanah kembali subur dan hijau. Udara disegarkan oksigen yang berlimpah. Rutinitas warga yang membuat stres bisa dikurangi dengan mengurusi tanaman. Anak-anak yang biasanya berakhir pekan ke mal, memiliki alternatif aktivitas lain dengan berkebun.

Di Jakarta, sebuah restoran bah¬kan sudah membeli hasil panen kangkung dari komunitas Jakarta Berkebun. Artinya, nilai ekonomi dari gerakan berkebun di kota sangat menjanjikan. Jika dikembangkan lagi, maka dapat mengurangi pengangguran kota atau menambah penghasilan. Krisis pangan perkotaan bisa dikurangi. Warga kota sebagai produsen sayuran bukanlah ide yang mustahil.

Bergerak Tanpa Harus Menunggu

Dengan berbagai masalah yang ada di Indonesia, sebagai masyarakat kita tidak bisa selalu menunggu negara menyelesaikan semua masalah yang ada. Kita harus berinisiatif. Indonesia hanya akan sempurna jika masyarakatnya aktif melakukan inisiatif-inisiatif publik secara kompak.

Gerakan Indonesia Berkebun adalah bagian dari inisiatif ini. Karenanya, bulan Oktober 2010, Google memberikan Google Web Hero untuk Indonesia Berkebun atas inisiatifnya menggunakan tcknologi internet dalam rangka mendorong perubahan di Indonesia.

Kita punya tanggung jawab terhadap anak cucu kita untuk mewariskan Indonesia dan kota- kotanya dan menjadikannya sebuah tempat yang lebih baik dan lebih hijau. Kepada anak- anak seperti Hasbi, kita berutang mewariskan masa depan kota yang lebih optimis. Always dream big, but with a small step at a time.

Sumber Yuk Berkebun Di Kota : Inti Sari

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes